Tim Garuda UNY ke Korea

Tim Mobil Listrik Garuda Universitas Negeri Yogyakarta siap unjuk gigi di "2013 International Student Green Car Competition&qu...


Tim Mobil Listrik Garuda Universitas Negeri Yogyakarta siap unjuk gigi di "2013 International Student Green Car Competition" di Songsan-myeon Hwaseong Gyeonggi-Do, Korea Selatan, 24-25 Mei 2013. "Tim itu merupakan satu-satunya delegasi dari Indonesia yang berkompetisi pada 'event' tersebut," kata Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Prof Dr Rochmat Wahab di Yogyakarta, Kamis (2/5). Menurut dia pada pelepasan Tim Mobil Listrik Garuda UNY, tim mendapat sponsor dari maskapai penerbangan nasional PT Garuda Indonesia Tbk. Mobil itu menggunakan dua buah motor listrik jenis BLDC berdaya 3KW. "Dengan tenaga yang setara tujuh tenaga kuda, mobil F1 listrik dapat mencapai 'top speed' 75 kilometer per jam, dan hanya membutuhkan waktu 17 detik untuk menempuh jarak dari 0-200 meter," katanya. Selain melepas Tim Mobil Listrik Garuda UNY, Rochmat juga memberikan penghargaan kepada mahasiswa berprestasi. Mereka mendapatkan penghargaan karena apa yang telah diukir melalui prestasi itu telah mengibarkan bendera UNY. "Kalian patut mendapat penghargaan karena telah menjadi duta UNY pada tingkat nasional dan internasional. Prestasi itu akan terus dibawa pada saat hidup di masyarakat kelak," katanya.

Ahmad Yulianto, koordinator tim perancang UNY EVO, mengatakan mobil itu memiliki kapasitas setara tujuh tenaga kuda. Komponennya terdiri atas empat buah baterai 12 volt 80 AH, dua motor listrik jenis BLDC 3 Kw, dan badan berbahan carbon fiber. Beratnya sekitar 165 kg, panjang 230 cm, lebar 130 cm, dan tinggi 85 cm. "Kecepatan maksimal bisa 75 km per jam. Baterai yang kami pasang tahan untuk jarak 45 km atau bisa tahan sejam lebih," ujarnya. Mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Otomotif, Fakultas Teknik UNY, angkatan 2008 itu menambahkan konsep rancangan mesin mobil listrik ini berbeda serta memiliki sejumlah keunggulan. Salah satunya adalah sistem mesinnya yang memakai dua motor listrik yang diaktifkan dengan konsep electric diferensial. Konsep ini membuat jumlah putaran roda bagian belakang bisa berbeda dari roda lain saat berbelok. "Ini mencegah ban selip atau kehilangan kendali ketika mobil berbelok di tikungan tajam dalam kecepatan tinggi," katanya.


Yulianto menerangkan mobil itu juga memakai sistem suspensi mirip teknologi mobil Formula 1. Karena itu, kata dia, meski digunakan berbelok di tikungan tajam dalam kecepatan maksimum, roda belakang mobil tak mudah terangkat ke atas. "Sistem rem memakai kaliber motor dan master rem mobil," ujar dia. Meski begitu, mobil itu masih butuh sejumlah penyempurnaan, terutama di sistem kemudi. Perhitungan perbandingan setara antara kecepatan dan susut kemudi masih belum sempurna. Koordinator dosen pembimbing tim perancang mobil UNY EVO, Zainal Arifin, mengatakan prototipe mobil ini sudah bisa dikembangkan sebagai mobil city car yang murni memakai tenaga baterai. Kata dia, jurusan pendidikan teknik otomotif sudah berencana mengembangkannya menjadi mobil urban yang berkapasitas empat orang penumpang. "Mobil UNY EVO ini rancangan generasi keempat," kata dia.

Sumber:

You Might Also Like

0 Komentar

Popular Posts

Flickr Images